Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai acuan dan pegangan bagi para pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan beton. Tujuan dari tata cara ini adalah untuk m…
Tata Cara Perencanaan Detail dan Pendetailan Penulangan Beton untuk Bangunan Gedung ini mencakup: 1) Perpisahan dan pembatasan tanggung jawab antara Perencanaan Struktur Beton dan Pembuat Detail B…
Maksud pengujian kekuatan beton adalah untuk menentukan terpenuhinya spesifikasi kekuatan dan mengukur variabilitas beton. Beton adalah sutu massa yang keras, terdiri dari bahan-bahan yang heteroge…
Tata Cara ini mencakup prosedur pembuatan silinder uji standar untuk menentukan kuat tekan dan densitas beton agregat Praletak. Standar ini tidak dimaksudkan untuk semua permasalahan keamanan yang …
Pada perencanaan struktur beton bertulang, perencana struktur dihadapkan pada tugas untuk menentukan dimana dan bagaimana batang-batang tulangan harus disambung. Perencana struktur bertanggung jawa…
Tata Cara Estimasi Kekuatan Beton dengan Metode Maturity ini mencakup: 1) Prosedur untuk mengestimasi kekuatan beton dengan menggunakan metode maturity. Indeks maturity dinyatakan dengan faktor su…
Metode Pengujian ini mencakup: 1) prosedur untuk membuat, memelihara dan mengaji benda uji beton keras pada umur awal; 2) benda uji dipelihara dalam kondisi perawatan standar dan diukur riwayat t…
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas beton untuk struktur bangunan air adalah dengan mencegah terjadinya struktur beton yang memiliki angka pori besar. Beton dengan angka pori besar atau kro…
Spesifikasi Kalsium Khlorida untuk Mempercepat Pengerasan Beton dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam menilai mutu Kalsium khlorida yang akan digunakan untuk campuran beton. Tujuan dari spes…
Pada prinsipnya struktur beton pada bangunan sipil harus mampu menahan gaya yang bekerja seperti tekan dan lentur yang diakibatkan oleh energi dari luar seperti angin dan gempa pada bangunan gedung…