Standar ini mendeskripsikan tentang keadaan dan investigasi lapangan pada pel tanah, yang mencakup uraian kondisi lingkungan, kelayakan pekerjaan, resiko lor dan perubahan bentuk yang dijinkan terh…
Standar ini mencakup cara-cara pembuatan timbunan dan urugan umum pada peke tanah yang meliputi hal-hal yang mempengaruhi seperti desain faktor keama karakteristik dan kekuatan bahan, kecocokan bah…
Standar ini mendeskripsikan secara ringkas tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dan indakan penyelamatan apabila terjadi kecelakaan pada pekerjaan tanah.
Standar ini mencakup tata cara pelaksanaan paritan pada pekerjaan tanah yang meliputi metode pelaksanaan, cara-cara penggalian untuk berbagai kondisi paritan dan jenis peralatan yang digunakan untu…
Pembangunan bendung karet di Indonesia baru dimulai tahun 1990 yaitu bendung karet Menturus di sungai Brantas bagian hilir. Sementara jenis bendung kembang-kempis ini pertama kali dibangun tahun 19…
Pedoman ini masuk pada Gugus Kerja Hidrologi, Hidraulika, Lingkungan, Airtanah dan Air Baku yang termasuk pada Sub Panitia Teknik Bidang Sumber Daya Air dan berada di bawah Panitia Teknik Konstruks…
Lapis Penetrasi Macadam Asbuton (LPMA-Asbuton) merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok, agregat pengunci dan agregat penutup (khusus untuk lapis permukaan) yang bergradasi seraga…
Mengacu pada Peraturan Pemerintah RI No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan dan fungsi Pemerintah dalam menunjang pelaksanaan pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana jalan dan jembatan, mak…
Agregat slag besi dan baja adalah salah satu bahan alternatif pengganti untuk perkerasan jalan. Apabila persediaan agregat standar terbatas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Pusat Litbang …
Pedoman ini menetapkan persyaratan, ketentuan bahan, peralatan laboratorium, perencanaan campuran dan cara penentuan kadar semen campuran hasil daur ulang perkerasan lama dengan semen, sebagai Lapi…