Pedoman
Pedoman Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Pd T-01-2003: Tata Cara Desain Hidraulik Bangunan Pengambil Pada Bangunan Tyrol
Bangunan utama Tyrol hakekatnya adalah bangunan untuk menyadap air sungal yang dibangun melintang terhadap alur sungai, dimana penyadapan air dilakukan dari atas mercunya. Tyrol adalah nama suatu daerah di Austria, tempat asal bangunan tipe ini mulai di aplikasikan pemakaiannya. Di Indonesia bangunan tipe ini diperkenalkan pertama kali pemakaiannya di daerah Cianjur Jawa Barat dan di Tawangmangu Jawa Tengah pada zaman Belanda. Selanjutnya bangunan ini dikembangkan penggunaannya secara besar- besaran sesudah tahun 1973-an di daerah Pemali Comal Jawa Tengah. Bangunan- bangunan lain, cawitali, tapak menjangan, dan kemaron. Sekitar tahun 1980-an tipe ini dikembangkan pula penggunaannya di berbagai daerah di Sulawasi Tengah, yaitu bangunan tyrol, Puna, Kilo dsb Pemanfaatan bangunan utama tyrol terutama dimaksudkan untuk menghindarkan bahaya benturan angkutan sedimen batu gelundung serta angkutan benda padat lainnya terhadap bangunan dan untuk mengatasi gangguan penyadapan aliran sungai akibat berpindahnya alur sungai, Bangunan utama tyro! umumnya dibangun di sungai torensial. Penerapan tipe ini harus memenuhi persyaratan hidraulik tertentu dan untuk sungai-sungai dengan sifat khusus pula. Sehingga pemilihan tipe ini untuk diterapkan di sungai merupakan salah satu alternatif bangunan penyadap air sungai. Pedoman untuk mendesain hidraulik bangunan pengambil tipe Tyrol sampai saat ini belum tersedia sehingga menimbulkan kesulitan dalam ·mendesainnya. Untuk memudahkan perencana mendesain bangunan bangunan pengambil tipe Tyrol maka diperlukan suatu tata cara desain hidrauliknya. Penyusunan pedoman ini dimaksudkan pula untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai keuntungan dan kelemahan bangunan pengambil tipe Tyrol dibandingkan dengan penggunaan jenis bangunan pengambilan tipe lain.
0000000862 | R 658.4013 DEP p | Library Pusperkim (Folder 5) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain