Terbitan PUPR
Potret Fotogrametri Kelayakan Huni: 12 Permukiman Tradisional Nusa Tenggara
Kelayakan rumah tinggal di daerah perkotaan, tentu berbeda dengan kondisi rumah tinggal di permukiman tradisional. Rumah tradisional umumnya memanfaatkan material alam (kayu, alang-alang. dan bambu) sebagai bahan bangunan. Pencanayaan didapat dari penerangan sinar matahari, melalui kisi-kisi atau celah-celah dinding di siang hari, dan pencahayaan pada malam hari menggunakan lampu seperlunya. Pola aktivitas masyarakat tradisional dominan berada di luar ruman pada pagi hingga sore hari, merupakan ciri khas masyarakat agraris. Hal ini berbeda dengan pola aktivitas masyarakat perkotaan yang dominan berkegiatan di dalam ruman sepanjang hari. Perbedaan-perbedaan tersebut memunculkan karakter rumah tinggal yang berbeda pula Seningga, diperlukan standar penilaian kelayakan hunı atau RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) khusus untuk menilai layak tidaknya rumah tinggal pada permukiman tardisional.
Buku ini hadir dalam upaya menjabarkan bagaimana karakteristik serta sebaran RTLH pada 12 permukiman tradisional di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Melalui metode fotogrametri, gambaran jumlan, sebaran, dan karakteristik RTLH disajikan dengan sistematis, sehingga memudahkan pembaca untuk ikut memahami kondisi lapangan. Basis data seperti ini, diharapkan dapat dijadikan dasar penyusunan program jangka panjang terkait peningkatan kualitas rumah tinggal di permukiman tradisional.
0000000767 | PUPR 722.598 6 DAM p | Library Pusperkim | Tersedia |
0001071184 | PUPR 722.598 6 DAM p | Library Pusperkim | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain