Stabilisasi tanah dengan menggunakan semen pertama kali dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1935 dan sejak itu penggunaannya berkembang cukup pesat. Pondasi bangunan untuk rumah dan bangunan pa…
Pedoman perencanaan tebal lapis tambah dengan metode lendutan dengan menggunakan alat Falling Deflectometer (FWD) belum dibuat NSPM nya sedangkan Manual Pemeriksaan Perkerasan Jalan Dengan Alat Ben…
Pedoman ini bertujuan untuk memberikan acuan kepada surveyor tentang Tata cara survei kondisi jalan tanah/kerikil. Pelaksanaan survei dibedakan menjadi 2 bagian yaitu survei kondisi yang dilakukan …
Pedoman ini dimaksudkan untuk melakukan penghitungan indeks kekeringan berupa dura kekeringan terpanjang dan jumlah kekeringan terbesar dengan periode ulang tertentu lokasi pos hujan yang tersebar …
Perkembangan Teknologi Siar Muai (Expansion Joint) di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pelaksana sering mendapatkan kesulitan dalam mengerjakan siar muai di lapangan karena jen…
Pedoman ini merupakan hasil pengembangan Standar Nasional Indonesia, Tata cara pelaksanaan survai titik referensi jalan dengan nomor registrasi SNI 03-2842-1992. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acu…
Pelaksanaan lapis campuran beraspal panas dimaksudkan untuk mendapatkan suatu lapisan permukaan atau lapis antara pada perkerasan jalan yang mampu memberikan sumbangan daya dukung yang terukur sert…
Pedoman perencanaan tebal lapis tambah dengan metode lendutan dengan menggunakan alat Falling Deflectometer (FWD) belum dibuat NSPM nya sedangkan Manual Pemeriksaan Perkerasan Jalan Dengan Alat Ben…
Pedoman yang tercantum dalam buku ini terdapat Pedoman yang dikeluarkan oleh Ditjen-ditjen, di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum yang disusun sesuai dinamika pelaksanaan di lapangan. Untuk membe…
Pedoman ini merupakan kelengkapan dari Tata cara pemeliharaan jaringan irigasi teknis (RSNI T-03-2002) dan Pedoman operasi jaringan irigasi teknis (Pd T-04-2003) dan disusun dengan maksud memberi a…